Akses Jalan Dusun 2 Desa Aur Duri, Digenangi Air Hingga Ke Badan Jalan.

Meluapnya Sungai Air Besar yang berada di dusun 2 desa Aur Duri, badan jalan digenangi air mencapai satu meter

MUARAENIM,vijaronline.com-
Curah hujan yang tinggi belakangan ini membuat akses jalan meluap sehingga badan jalan tergenang air dengan kedalaman mencapai satu meter.

Hal ini mengakibatkan akses jalan
masuk atau keluar yang berada di dusun 2 desa Aur Duri, kecamatan Rambang Niru, Kabupaten Muara Enim jadi terputus. Aktivitas dan kegiatan perekonomian masyarakat menjadi terganggu, tidak hanya itu proses belajar mengajar di wilyah tersebut juga terkena dampaknya.

Air mulai mengenangi jalan sejak beberapa hari kemarin. Selain curah hujan yang tinggi banjir juga disebabkan meluapnya Sungai Air Besar yang berada di dusun 2 desa Aur Duri. Sebenarnya ini sudah dikeluhkan warga dan Sampai saat ini belum ada respon atau tanggapan dari pemerintah Daerah Kabupaten Muara Enim.

"Selain aktivitas warga, anak-anak yang sekolah di luar desa tidak bisa melalui jalan tersebut. proses belajar-mengajar siswa SDN dan SMP di wilayah ini juga menjadi terganggu. Sebab akses jalan menju sekolah tergenang hingga satu meter," kata Saharudin Kepala Desa Aur Duri.

Ia mengatakan, sejauh ini pihaknya pada setiap kesempatan Musrenbang selalu mengusulkan agar pinggiran sungai dibangunkan Talud untuk mencegah erosi akibat derasnya aliran sungai. Dengan adanya talud setidaknya dapat meminimalisir banjir ke pemukiman serta perkebunan karet milik warga.

"Setiap kesempatan pertemuan dengan Pemerintah baik eksekutif maupun Legislatif. Baik saat reses DPRD maupun Musrenbang. Dalam kesempatan tersebut kami kerap menyampaikan aspirasi dan keluhan warga terkait kondisi jalan Kabupaten penghubung Desa hingga banjir yang kerap menggenangi pemukiman warga saat musim hujan. Namun sangat disayangkan hingga hari ini belum ada tindakan nyata yang dilakukan" terangnya.

Dengan peristiwa ini, Pemerintah Kabupaten Muara Enim diminta segera melakukan tindakan konkret agar banjir yang menggenangi sekolah, perkebunan hingga permukiman warga tak lagi terjadi.

Sementara, Hedi Faisal,SPd salah satu guru yang mengajar di SDN 38 Rambang Niru ketika di hubungi via WhatsApp, mengatakan jika setiap banjir dirinya dan rekan guru lainnya beserta siswa selalu membawa baju ganti dari rumah.

" Banjirnya kan bisa mencapai satu meter bahkan kalau hujan deras bisa lebih tinggi lagi, jadi untuk ke sekolah pasti kami berbasah-basah ria dulu.Karena itu kami selalu membawa baju kering untuk ganti jika sudah sampai di sekolah.Tetapi, jika banjirnya makin tinggi dan arusnya deras, terpaksa sekolah kami liburkan demi keselamatan siswa, " ungkap Hedi.

Hedi menambahkan, meski para siswa telah terbiasa dengan keadaan ini dirinya tetap berharap pemerintah secepatnya melakukan usaha untuk menanggulangi hal ini.Karena keadaan banjir seperti ini  terasa tidak adil jika dibandingkan dengan gencarnya pembangunan di kabupaten Serasan Sekundang tersebut.

"Kami selalu berharap pemerintah memperhatikan banjir yang kerap terjadi setiap musim hujan ini, kami warga desa ini berharap di prioritaskan dalam pembangunan yang sedang gencar-gencarnya di Kabupaten Muara Enim," ujarnya.

Menurut hasil pantauan di lapangan hingga berita ini diturunkan air masih menggenangi jalan dan belum ada tanda-tanda akan surut.(tim)

Post a Comment

0 Comments