Penyebaran Citrus Tristeza Virus pada Tanaman Jeruk


PRABUMULIH, Vijaronline.com-- Tanaman jeruk dapat terserang penyakit yang dapat disebabkan oleh virus Citrus Tristeza Virus (CTV) disebarkan oleh kutu daun menyebabkan beberapa efek untuk untuk tanaman jeruk . 

Seperti yang di ceritakan Pak Khairil transmigran Bali dari Desa Air talas. Tanaman jeruk kita kurang lebih 150 hektar ini terpapar penyakit jamur CTV tersebut menyerang pada tanaman jeruk. Rabu (28/2/2024)

Itu juga harus di kosongkan kurang lebih 9-10 tahun di area tersebut artinya tidak akan ada kehidupan untuk budidaya jeruk lagi hama tersebut bertahan sampai 9 tahun. 

kemudian pada tahun berikutnya di tahun 2011 ada yang menguji coba lagi membudidaya jeruk kurang lebih 3000 tanaman tetapi hanya bertahan 6 bulan dan belum menghasilkan, itu sudah mati lagi 3 ribu tanaman jeruk. Dan sekitar 2 tahun kemudian ada yang coba lagi di tahun 2014 orang mulai menanam jeruk pada saat itu belum tersentuh dengan agen hayati trichoderma ini.

"ya topik yang kita angkat ini jamur jamur trichoderma atau agen hayati jadi nanti kita bahas trik itu daruratnya kita masuk ke tanaman dulu jadi 2014 kemudian di situ pertama kurang lebih sekitar 7.08.9000 orang budidaya jeruk Alhamdulillah.

Maka di situ ada lagi jamur yang masuk yaitu sifatnya jamur Upas sehingga dari 1500 es 1550 hektar itu 80 hektar beralih fungsi dari 150 hektar 80 hektar itu beralih fungsi karena ada kerusakan yang parah hampir 85% pada tanaman jeruk sehingga orang lebih cenderung memilih menanam kelapa sawit karena tidak beresiko.

Kemudian masuklah teman-teman Kita Dari Pertamina 2019 mereka sudah masuk dari 2018 sebenarnya sudah hanya baru perkenalan, tahun 2020 masuk 2022 kita sosialisasikan tentang agen hayati ke petani sehingga langsung signifikan enggak butuh waktu lama kurang lebih sekitar 6 bulan, kita kasih masukan petani kita obati tanaman jeruk yang sudah terpapar oleh jamur kupas ada jamur putih tunggal possarium jadi bervariasi jamurnya.

"Alhamdulillah untuk saat ini masih bertahan di angka 70 hektar itu masih bertahan sehingga ee komoditi jeruk untuk saat ini di air talas boleh dikatakan berangsur membaik jadi secara ekonomi yang tadinya sudah tidak ada penghasilan sekarang sudah ada penghasilan," terangnya.,"terangnya.

Post a Comment

0 Comments