Berbagai Informasi dan Pererat Silaturahmi, PPBI Prabumulih Kembali Gelar Jemur Bonsai.


PPBI cabang kota Prabumulih, gelar jemur Bonsai yang ke dua kali di rumah makan Lombok ijo. Sabtu (6/2/2021).

PRABUMULIH,vijaronline.com- Ratusan Tanaman Bonsai tertata rapi berbagai ukuran dan jenis, Keunikan Bonsai yang di pamerkan membuat banyak pengunjung antusias melihat bahkan memanfaatkannya untuk berfoto.

Untuk ke dua Kalinya, Perkumpulan pengemar bonsai Indonesia (PPBI) Cabang kota prabumulih kembali menggelar jemur Bonsai dan nongkrong bareng bersama penghobi dan pencinta bonsai, bertempat di jalan jenderal Sudirman di halaman belagkang rumah makan Lombok ijo kelurahan tugu kecil kecamatan prabumulih timur. Sabtu (6/2/2021).

Sebelumnya jemur Bonsai sudah pernah diadakan di kediaman Edi Arab di Jalan Pertamina 1 RT 07 RW 02 Kelurahan Patih Galung Kecamatan Prabumulih Barat Kota Prabumulih, Bulan lalu. 

Kegiatan Jemur Bonsai ini diikuti ratusan penggemar bonsai yang ada di sekitar kota Prabumulih, Berbagai macam pohon Bonsai yang di tampilkan seperti Kimeng, Dolar, Waru, asem jawa, arabica, boxus, cemara, kawista, dan masih banyak jenis bonsai yang lainnya.

Jemur Bonsai yang kedua ini merupakan kegiatan rutin dari agenda PPBI tiap bulan, selain sebagai ajang silaturahmi dan keakraban juga menjadi ajang berbagi informasi antar penghobi dan pencinta bonsai serta menambah wawasan Pebonsai dalam meningkatkan kreativitas.

"Insyaallah, pada akhir bulan Maret akan di laksanakan di desa Jungai dan di fasilitasi oleh rekan Iskandar  berbarengan dengan turnamen Futsal yang akan digelar Di desa Jungai," kata Edy Arab selaku kordinator pelaksana kegiatan jemur Bonsai kepada awak media.

Edi pun berharap melalui kegiatan terjadwal seperti itu dapat menjadikan PPBI sebagai organisasi yang bisa memberikan wadah bagi pecinta Bonsai sehingga dari hanya sekedar hobi dapat berdampak ekonomi baik bagi diri sendiri maupun pedagang Pot,pupuk dan lainnya yang terhubung.

"Kita berharap melalui organisasi ini, teman-teman dapat menjadikan hobi menjadi kegiatan ekonomi sehingga bisa berdampak positif juga terhadap beberapa sektor yang berhubungan dengan Bonsai," harapnya.

Sementara itu Ketua HIPMI Kota Prabumulih, Gusti Randa ketika dibincangi mengenai Bonsai hobi yang mahal menyatakan keberatannya.

"Kalau dikatakan Bonsai mahal, saya tidak sependapat. Karena Bonsai ini adalah seni, nah yang mahal itu seni itu sendiri. Kalau untuk mahal itu relatif. Bonsai itu seni, dimana untuk bisa merefleksikan suatu tanaman, dan untuk menjadi miniatur pohon besar menjadi Bonsai yang cantik tentu membutuhkan kemapuan berkreasi dan juga waktu proses yang tidak sebentar ,'" bebernya.(tim/07)



Post a Comment

0 Comments