Bercermin Pada Jerman, Soal Penyesuaian Iuran JKN-KIS.


Soemarjono, Ketua DPR Daerah Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI).

PALI,vijaronline.com– Ketua DPR Daerah Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir Soemarjono mengatakan bahwa pemerintah telah mengkaji secara matang terkait kenaikan iuran Program JKN-KIS.

Menurut informasi yang dia dapat, di Jerman semuanya gratis, dari segi kesehatan, pendidikan, memberikan penghasilan bagi seseorang yang belum mendapatkan pekerjaan. Semua yang dilakukan oleh Jerman itu berdasarkan pada kuatnya komitmen rakyat Jerman untuk bergotong royong dan merelakan pajak penghasilannya dipotong cukup besar untuk membiayai hal-hal tersebut.

“Penghasilan di Jerman itu kurang lebih 30% dipotong untuk kepentingan pajak, kesehatan, jaminan hari tua, pendidikan dan lain-lain. Di Indonesia ada Program JKN-KIS, kalau menurut saya ini murah sekali. Untuk Pegawai Negeri Sipil (PNS) dipotong 2% dari penghasilan dan untuk badan usaha dipotong 1% dari penghasilannya. Iuran yang dibayarkan ke Program JKN-KIS ini digunakan untuk membantu masyarakat kita yang sedang sakit. Kalau tidak ada Program JKN-KIS bagaimana mereka bisa membayar biaya pelayanan kesehatan,” kata Soemarjono, Senin (23/09).

Soemarjono melanjutkan bahwa pentingnya bergotong royong untuk Indonesia. Menurutnya, gotong-royong merupakan budaya dari Indonesia yang sudah menjadi tradisi seluruh masyarakat. Apalagi dalam penyelenggaraan Program JKN-KIS ini digunakan asas gotong-royong.

“Program JKN-KIS membutuhkan dukungan dari stakeholder, pemerintah serta seluruh lapisan masyarakat. Marilah kita mulai mengerti dan menyadari bahwa pentingnya gotong-royong dan saling membantu. Yang kaya membantu yang tidak mampu, yang sehat membantu yang sakit melalui Program JKN-KIS. Termasuk juga kepatuhan dalam menyelenggarakan Program JKN-KIS, misalnya ketepatan waktu membayar iuran kemudian harus melalui prosedur yang berlaku,” kata Soemarjono.

Post a Comment

0 Comments